Ngampus di UM Malang (Bag. 1)

August 31, 2013

Alhamdulillah, akhirnya resmi diterima juga sebagai mahasiswa program doktoral di PPS Univ. Negeri Malang atau lebih dikenal dangan singkatan UM Malang. Sebuah universitas yang konon menjadi dapurnya kurikulum di tanah air ini akhirnya mampu mengakomodasi keinginan penulis dan puluhan teman-teman lain pada tahun ini yang berniat melanjutkan studi di salah satu kampus kebanggaan kota Malang dengan slogal the learning university.

Setidaknya dari 653 Mahasiswa BPPDN yang mendaftar Tahun ini di UNM, yang diterima sebanyak 242 sebagai calon Dosen dan 80 mahasiswa lainnya masuk dalam kategori Dosen dengan status yang diusulkan ke jalur Program BPPDN Tahun Akademik 2013/2014.
Konsentrasi program yang menjadi penulis adalah program teknologi Pembelajaran yang akhir-akhir ini mulai hangat dibincangkan kembali seiring perubahan paradigma pendidikan dan berubahnya kurikulum lama kepada kurikulum 2013.

Selain karena menjadi kebutuhan urgen bagi pengembangan keilmuan di tempat tugas awal yakni Universitas Pattimura Ambon tempat penulis mengabdikan diri, di samping itu juga motivasi dan keinginan kuat untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi yang selama ini sudah dirintis melalui berbagai mata kuliah yang diampu pada tingkat Fakultas dan perguruan tinggi di tempat asal, dan beberapa kampus swasta yang sempat penulis sambangi sebagai dosen tamu, jadi tidak benar juga jika kami yang beragkat melanjutkan studi hanya karena semata-mata ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan, jabatan apalagi kepangkatan.

Yang menjadi tantangan tersendiri adalah ketika penulis harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru di UNM Malang karena meski penulis terbiasa dengan kondisi kehidupan yang cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tetapi sempat kelabakan juga ketika membayangkan bagaimana nantinya tiba di lingkungan UNM Malang sementera penulis tidak mengenal siapapun di lingkungan yang baru itu, setidaknya untuk mudah dimintai tolong mencarikan penginapan, atau lokasi bermukim nantinya, apalagi penulis sendiri tidak begitu mengenal kondisi kota Malang dan seluk beluknya.

Meski sempat mempelajari peta online versi google map tentang letak kampus dan seluk beluknya, namun tetap saja masih bingung bagaimana memulai studi di kampus UNM itu jika tidak ada kawan, sahabat atau relasi yang bisa diminta referensinya. Sementara dari pertemanan jejaring sosial FB pun nampak beberapa kawan yang diminta referensi tidak lengkap bahkan cenderung tidak banyak membantu. Sempat ada beberapa kawan yang menunjukan letak penginapan sementara, untuk kebutuhan registrasi awal, dan lain sebagainya tetapi tergolong jauh dan dengan harga yang relatif mahal.

Penulis sendiri sebenarnya dinyatakan lolos bersama seorang teman kantor hanya saja, sejak awal niatan penulis bahwa tidak akan membebani kawan atau siapapun untuk urusan studi lanjut ini, termasuk pengurusan registrasi, pendaftaran, hingga tempat tinggal nantinya. Karena pikiran penulis bahwa, referensi teman mungkin akan semakin membingungkan sebab kota ini terasa baru bagi penulis, di samping itu penulis masih beranggapan bahwa dengan hidup di era yang serba modern dengan sambungan jejaring sosial, yang mendunia (global) siapapun bisa dimintai tolong, siapapun bisa diajak kerjasama, dan paling penting informasi apapun bisa didapat dengan mudah melalui internet. Meski tidak sepenuhnya benar pendapat itu, dengan adanya internet penulis nyatanya cukup terbantu.

Pengalaman penulis yang pernah belajar sistem booking airline, pesawat, kereta api dan jalur transportasi lainnya, sangat membantu menjadwal seluruh keberangkatan dari rumah hingga tempat studi di Malang, dengan biaya yang sudah diketahui lebih awal, dan tentu biayaya bisa ditekan dan cukup murah tentunya. Hanya saja jika menggunakan cara ini kemungkinan besar penulis tidak akan berbaur dengan teman yang lain, dan menjauhkan silaturahim dan sudah dipastikan akan memperpendek jangkauan dan jaringan pertemanan di tingkat kampus, belum lagi jika menggunakan sistem booking hotel setiap harinya maka biaya akan membengkak, padahal di seikitar kampus biasanya ada wisma (guest house) atau penginapan murah yang bisa ditinggali sementara dengan beberapa rupiah saja.

Ada cerita unik rupanya ketika penulis berusaha mencari tempat bermukim saat pertama kali datang untuk mulai belajar di kota Apel (Malang) ini; yakni dimulai ketika penulis berusaha mengontak beberapa teman di dunia maya, dan hasilnya ada yang berusaha dengan ikhlas membantu memberikan referensi tempat tinggal sementara yang menjadi rujukan, tetapi setelah didatangi ternyata sudah terisi dengan beberapa tamu. Atas saran seorang SATPAM mereferensikan sebuah guest house yang berjarak 3 km dari Kampus, dan terpaksa di situlah sementara penulis mengatur waktu untuk tinggal sementara selama 2 hari sambil menunggu ditemukannya tempat tinggal yang agak layak bagi seorang mahasiswa pascasarjana.

Seorang teman sebenarnya sudah mereferensikan sebuah tempat tinggal yang ditinggalinya dekat dengan kampus, kebetulan teman ini satu kuota tes dengan penulis di jurusan yang sama. Tetapi sekali lagi, ternyata nomor kontak yang diberikan dulu tidak lagi tersimpan dalam buku telepon. Padahal harapan satu-satunya adalah bisa menghubunginya.

Subhanallah, ternyata Allah Swt. mendengar doa’ku, di antara kesibukan saya mencari nomor kontak teman ini pada petugas untuk membuka filenya. Sosok teman ini tiba-tiba muncul di hadapan saja, maa ashaba min mushibatin illa bi iznillah kata penilis dalam hati, sungguh pertolongan yang luar biasa, dan ketika ditanyakan apakah ada tempat tinggal yang tersisa untuk penulis, diapun menjawab masih ada 1 kamar yang sudah dicari berhari-hari oleh teman2. Rupanya penulis seperti sudah disiapkan secara khusus untuk menempati kamar yang kosong itu, bersama beberapa mahasiswa lainnya, sebab agak sulit jika baru mencari kontrakan yang dekat dari kampus di saat sudah mulai registrasi dan pendaftaran. Dan teman inipun berseloroh bahwa, “rejeki bung, anda sejam saja baru datang sudah temukan tempat tinggal, padahal mereka ini sudah keliling 3 hari untuk dapatkan rumah ini”.

Penulis hanya berbaik sangka saja bahwa mungkin do’a restu orang tua dan keluarga besar, tetangga ketika melepas keberangkatan untuk melanjutkan studi, dengan harapan akan dimudahkan di kemudian hari, semoga awal yang baik ini akan diakhiri dengan kenangan yang baik, tetapi bagi penulis, tidak akan ada kualitas yang baik jika tidak melewati sebuah ujian, ke depan masih banyak halangan dan rintangan yang menghadang, yang masih harus dijalani. Jadi..move on..


Wall Facebook dan Tembok Ratapan Yahudi

July 22, 2013

1. Tembok Ratapan (The Wailing Wall)

Dinding Ratapan (The Wailing Wall)-nya Kaum Yahudi

Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70 Masehi.

Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan. Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.

Tembok tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.

2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?

Kenapa di Facebook mempunyai Wall (Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya

Paus meletakkan kertas di dinding-nya Yahudi

-Mark Zuckerberg- adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin) terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan. Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.

Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat, dan sebagainya.

3. Tembok Ratapan (Wailing Wall) = Wall Facebook?

Tembok ratapan itu kini masih berdiri, dan masih banyak orang datang ke sana

Misi Yahudi Menguasai Dunia?

untuk berdoa dan meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapannya lalu menyelipkannya ke dinding- dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di tembok baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi juga orang-orang Muslim dan orang-orang umum.

Mereka dengan leluasa meratap, mengeluarkan keluh kesahnya, menuliskan harapan-harapannya, dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok Ratapan di Palestina hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya ibadah mereka di tempat itu.

Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan, mereka diberikan kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada sebagian tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh kesah dan doa-doa panjangnya di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini mereka juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat berinteraksi dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok itu. Kadang, mereka saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar celoteh kecil yang disisipkan di dinding mereka. Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu alami…

Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal istilah wall/dinding. Di sana kita biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang yahudi. Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?

4. Siapa Mark Zuckerberg?

Mark Zuckerberg Anak Yahudi

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, seorang Yahudi yang lahir di New York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun dimana George Orwell menulis dalam bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan untuk menguasai dunia. Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel Kecil), karena kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang para Yahudi di AS.

Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan yang dipegang oleh Yahudi. Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah kata yang terkenal sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook bukanlah sebuah kebetulan.

Saat ini, jutaan orang hinggap di Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh ketika hidup di kota namun tidak mempunyai account Facebook. Facebook yang memungkinkan pertama kali orang mengakses jaringan maya selama 24 jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam. Hingga, dengan mudah, semua orang bisa diketahui keberadaannya.

Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.

5. Sekedar Renungan dan Nasehat

Terus terang hati ini merasa tidak enak melihat banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat muncul dari account teman-teman. Tidak mengapa jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu, nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar isi hati, luapan perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun namanya yang kiranya tidak bermanfaat maka kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb atau yang lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik untuk menjaga ‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita senantiasa menjaga waktu kita, jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau membalas/berkomentar pada status- status yang tidak jelas.

Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]

6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook

Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.

Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:
“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan
fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….

8. Adab-Adab Berfacebook

Berikut ini dilampirkan adab-adab mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan jaringan Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di lingkup kehidupan kita.

1. Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan berakhlak yang baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.

2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang diakses oleh orang banyak. Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor, karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).

3. Jangan curhat dan buka rahasia.
Curhat memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang konvensional dibanding melakukannya di jejaring pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email, telepon atau mengajak teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan menulis hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah bersabda,
“Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram, jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya apa-apa.

4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman. Ada seorang teman marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau komentar, dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu. Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh ajaran agama Islam. sebagaimana Allah berkalam,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina kepada golongan wanita yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Janganlah kamu semua memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang terbunuh dalam peperangan Badar), karena tidak ada sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati itu dengan apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih hidup saja (seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).
“Yang amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)

5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika disampaikan melalui message di
inbox. Allah berkalam,
“Jika ada seorang fasik datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan seksama”
(Al-Hujurat ayat 6).

6. Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah jempol anda agar tidak mengetik sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda tidak professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kalam-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”. (Al-A’raf ayat 55).

7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak anda untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan pacar atau suami yang telah menyakiti anda tidak
mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
“Ada tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada empat perkara, barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya, maka ia memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah, menepati janji, menyedekahkan makanan dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).

8. Membalas setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia
nyata dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara, walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan keselamatan, sebagaimana kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu dan makanan kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di atas lembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaran Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.

9. Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berkalam,
“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantah- bantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya menimbulkan perseteruan saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).

Marilah Manfaatkan Facebook untuk
Menyebarkan Kebaikan!!
“Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN,
Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN,
Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi”
Waffaqanallahu Jami’an Ilal Khair..

Artikel ini saya comot dengan sedikit perubahan dan tambahan dari

http://arifiahmad.wordpress.com/2012/02/27/dinding-facebook-dan-dinding-ratapan-yahudi/

ihttp://donialsiraj.wordpress.com/2011/11/18/arti-wall-dinding-pada-facebook-antara-facebook-dan-yahudi/

Sumber: http://www.facebook.com/notes/muhammad-utsman-fitriadi/arti-wall-dinding-pada-facebook-antara-facebook-dan-yahudi/10150379811297702

 


2013; tahun~tahun yang makin sulit

January 2, 2013

Memasuki tahun 2013, bukan tahun yg ringan. Selamat menjalani


Alhamdulillah, tiga puluh tiga tahun sudah….

October 10, 2012

Alhamdulillahirabbil alamiin. 33 tahun sudah diri ini diberi waktu oleh yang empuynya waktu untuk menikmati kesempatan hidup di Dunia, kesempatan yang jarang diberikan kepada orang-orang kebanyakan yang dimatikan Tuhan lebih awal dari usia seperti ini.

Setidaknya menurut perhitungan tanggal Masehi, hari ini usia diri ini mencapai 33 tahun dan bukan waktu yang sedikit untuk mengerti arti pentingnya hidup dan kehidupan. Banyak sudah suka duka, bahagia derita, tawa-tangis yang dilalui, namun ucapan syukur mestinya selalu ada tanpa henti.

Tidak ada yang istimewa di ulang tahun kali ini, ucapan orang dekat, istri, anak, teman, sahabat, berseliweran di HP, di Media sosial bahkan yang sempat ketemu dan berpapasan di jalan pun masih sempat beri doa dan ucapan selamat.

Sebuah lompatan baru yang diri ini lalui dalam mengarungi kehidupan dengan bertambah matang usia, tentunya bertambah dewasa dalam menyikapi hidup, yang tinggal separuh. Jika rata-rata usia kita diberi kesempatan hingga 60 tahun, maka tinggal separuh rasanya perjalanan hidup ini. dan mestinya sudah bisa melakukan banyak hal baik yang pribadi hingga yang mendunia.

Harapan lainnya agar bisa membahagiakan orang terdekat, baik orang tua dan keluarga juga anak-anak yang bisa melanjutkan warisan dari keturunan orang tuanya.  bermanfaat bagi sesama, mengangkat martabat manusia dan mengusung kecintaan kepada ilahi rabbi. mari sama-sama…!!


Oktober

October 4, 2012

Alhamdulillah, Oktober datang lagi, dalam penanggalan Masehi, bertambah lagi usia ini tanpa bisa ditahan. mungkin akan ada yang banyak yang mengucap selamat, atas berulangnya tahun kelahiran, atau akan ada yang minta jatah traktiran. namun tuntutan itu masih terasa ringan dan anggapan saya masih bisa terpenuhi. namun ada berbagai hal yang menjadi tuntutan pribadi yang masih harus dipenuhi. tekad, semangat dan nekat yang masih menggantung di pikiranku untuk bisa bermanfaat lebih banyak ke orang lain, yang masih belum terpenuhi.

Dengan ruang dan kesempatan hingga di usia separuh jalan ini, belum banyak yang bisa dilakukan dan dirasakan banyak orang menurutku, berbagai karya tulisan yang tertunda, berbagai pengelolaan yang masih menunggu butuh disentuh, sentuhan pikiran yang belum banyak merubah banyak orang, terutama diri sendiri.

IsnyaAllah sejak diperingatkan dengan jatuh  sakit  beberapa bulan lalu cukup menjadi peringatan keras, bahwa hidup cukup singkat, bagaimana jika diambil kembali oleh sang penguasa ruh, ketika belum bisa berbuat banyak?..pikiran inilah yang terus menjadikan hidup ini harus bisa terpacu menjadi pencerah bagi sesama.

Dengan mencoba menjalani latihan diri (self training) , moga bisa bangkit lagi…berarti bagi banyak diri